CARA membedakan sholat idul adha dengan sholat LAINYA
Hal utama yang membedakan sholat idul adha dengan sholat lainnya adalah niat dan takbir zawa-id.
Untuk niat, tentu setiap sholat berbeda niatnya. Meskipun tidak harus dilafalkan.
Di dalam hadits, tidak dijumpai bagaimana lafal niat sholat idul adha. Rasulullah dan para sahabat biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafalkan.
Syaikh Wahbah dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, namun ia disunnahkan oleh jumhur ulama selain mazhab Maliki dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lebih detil tentang niat dan lafalnya pada sholat idul adha, bisa dibaca di niat sholat idul adha
Takbir Zawa-id
Pada sholat idul adha (dan juga idul fitri), setelah takbiratul ihram, ada takbir lagi sebelum membaca Surat Al Fatihah. Takbir ini disebut takbir zawa-id yang artinya takbir tambahan.
Pada rakaat pertama, takbir zawa-id tujuh kali takbir dan pada rakaat kedua lima kali takbir. Apa yang dilakukan atau dibaca di sela-sela takbir ini? Berikut ini kami ringkas dari Fiqih Islam wa Adillatuhu.
Menurut mazhab Hanafi, di sela-sela takbir tersebut dianjurkan diam sejenak kira-kira tiga tasbih. Tidak disunnahkan dzikir tertentu, tetapi tidak mengapa jika membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar
Menurut mazhab Syafi’i, di sela-sela takbir dianjurkan diam sejenak kira-kira selama membaca tahlil, takbir dan mengagungkan Allah. Menuru mazhab Syafi’i, sebaiknya membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar
Sedangkan dalam mazhab Hambali, di sela-sela takbir sebaiknya imam membaca:
اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَ صَلَّى للَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ وَآِلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Artinya: Allah Maha Besar, pujian yang banyak hanya untuk Allah. Maha Suci Allah pada setiap pagi dan sore. Semoga Allah memberikan shalawat yang banyak kepada Nabi Muhammad dan keluarga beliau.
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbawia]
0 Komentar Untuk "CARA membedakan sholat idul adha dengan sholat LAINYA"
Post a Comment