Surat al qur'an Yang Dibaca Rasulullah saw Sebelum Tidur
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
1. Surat Yang Dibaca Rasulullah saw Sebelum Tidur
Tanya:Ada beberapa surat yang dibaca Rasulullah saw. sebelum tidur, surat apakah itu ?
Jawab:
Rasulullah saw. tidak tidur sehingga membaca Alif Laam Miim Al-Sajdah dan Tabaarakal ladzi biyadihi Al-Mulk. Selain itu Rasulullah saw tidak tidur sehingga membaca surat Bani Israil dan Az-Zumar. [1].
2. Musabahat
Tanya:Rasulullah saw. senantiasa membaca musabbahat sebelum tidur dan beliau mengatakan, bahwa di dalamnya terdapat satu ayat yang lebih afdhal dari seribu ayat. Apakah yang dimaksud dengan musabbahat itu ?
Jawab:
Yang dimaksud musabbahat (surat-surat yang diawali dengan lafadz sabbaha-yusabbihu) adalah surat Al-Isra', Al-Hadid, Al-Hasyr, Ash-Shaff, Al-Jumu'ah, At-Taghabun, dan Al-A'la.
Irbadh Ibnu Sariyah menceritakan, bahwa Nabi saw. membaca Musabbahat sebelum tidur dan mengatakan, "Di dalamnya terdapat satu ayat yang lebih baik dari seribu ayat."
3. Surat Yang Paling Baik Di Dalam Al-Qur'an
Tanya:Rasulullah saw. memberitahukan kepada kaum Muslimin surat Al-Qur'an yang paling baik, apakah surat tersebut ?
Jawab:
Surat Al-Fatihah.
Sebagaimana yang terkandung dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Jabir, ia menceritakan,
اِنْتَهَيْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ إِهْرَاقَ الْمَاءَ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ:
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ فَانْطَلَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِيْ وَأَنَا خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلَ عَلَى رَحْلِهِ وَدَخَلْتُ أَنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْتُ كَئِيْبًا حَزِيْنًا فَخَرَجَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَطَهَّرَ فَقَالَ : عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ و عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ ثُمَّ قَالَ اَلاَ أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ جَابِرٍ بِخَيْرِ سُوْرَةٍ فِيْ الْقُرْآنِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اِقْرَأْ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَتَّى تَخْتِمَهَا
Aku pernah menemui Rasulullah saw. ketika itu beliau sedang menuangkan air (untuk wudhu) lalu kuucapkan, "Assalaamu alaika ya rasulallah:, namun beliau tidak menjawab salamku, kemudian kuucapkan lagi, Assalaamu'alaika ya Rasulullah", dan beliau masih belum menjawab. Kemudian beliau berjalan dan aku mengikuti di belakangnya sehingga beliau memasuki rumahnya. Lalu aku masuk masjid dan duduk dalam keadaan sedih. Setelah itu Rasulullah saw. keluar dalam keadaan suci seraya berucap, "Alaikassalam warahmatullahi, wa 'alakassalam warahmatullaahi, wa alaikassalam warahamatullaahi." Lalu bertutur. "Hai Abdullah bin Jabir, maukah aku beritahukan kepadamu sebaik-baik surat di dalam Al-Qur'an ?" Aku Jawab:"Mau ya Rasulullah." Maka beliau pun berkata: "Bacalah Al-Hamdulillaahi Rabbil 'alamin sampai akhir surat itu.: [2].4. Jantung Al-Qur'an
Tanya:Ada satu surat Al-Qur'an yang oleh Rasulullah saw. disebut sebagai jantung Al-Qur'an, apakah surat yang dimaksud ?
Jawab:
Surat tersebut adalah surat Yasin.
Didasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Ma'qil bin Yasar, ia menceritakan, Rasulullah saw. bersabda:
"Al-Baqarah itu merupakan punuk Al-Qur'an, dan mengeluarkan Allaahu la ilaah illaa huwal-Hayyul-Qayyu dari bawah Arsy. Dan Yasin merupakan jantung Al-Qur'an, tidak dibaca oleh seseorang yang menginginkan Allah Ta'ala dan kehidupan akhirat melainkan diberikan ampunan. Bacakanlah surat itu kepada orang-orang yang meninggal diantara kamu."
Al-Bazzar meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia menceritakan, Rasulullah saw. telah bersabda:
إن لكل شيئا قلبا وإن قلب القرآن ( يس
"Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai jantung dan jantung Al-Qur'an adalah Yaasin."[3].
Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.
Sumber:
1001 Tanya-Jawab Tentang Al-Qur'an, hal. 10,25-27, Qasim Asyur, Penerbit: Pustaka Al-Kautsar.
[1]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 150.
[2]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 8. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177). Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)]
[3]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 123-124. Hadits ini maudhu' (palsu). Ia diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi IV/46, dan Darimi II/ 456, dengan sanad dari Humaid bin Abdur Rahman, dari Hasa bin Saleh, dari Harun Abu Muhammad, dari Muqatil bin Hayyan dari Qatadah, dari Anas radhiyallahu'anhu.
Imam Tirmidzi berkata, “Hadits ini adalah hasan gharib (asing). Kami tidak mengenalinya kecuali dengan sanad tunggal ini. Dan Harun Abu Muhammad adalah majhul (tidak diketahui identitasnya).”
Para pakar seperti Ibnu Katsir dalam tafsirnya III/563, Ibnu Hajar dalam kitabnya at-Tahdzib dan al-Mundziri dalam kitab at-Tarhib II/322 menyatakan riwayat tersebut gharib (asing). Namun, Ibnu Abi Hatim dalam kitabnya al-'Ilal berkata, “Saya tanyakan hadits tersebut kepada Muqatil bin Sulaiman? Sungguh aku telah melihat hadits tersebut pada awal kitab yang dipalsukan oleh Muqatil bin Sulaiman da hadits itu adalah palsu tak bersumber.”
[1]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 150.
[2]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 8. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177). Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)]
[3]. Lihat buku Mausu'atu Fadha'ili Suwari wa Ayatil-Qur'an, Thurhuni, 123-124. Hadits ini maudhu' (palsu). Ia diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi IV/46, dan Darimi II/ 456, dengan sanad dari Humaid bin Abdur Rahman, dari Hasa bin Saleh, dari Harun Abu Muhammad, dari Muqatil bin Hayyan dari Qatadah, dari Anas radhiyallahu'anhu.
Imam Tirmidzi berkata, “Hadits ini adalah hasan gharib (asing). Kami tidak mengenalinya kecuali dengan sanad tunggal ini. Dan Harun Abu Muhammad adalah majhul (tidak diketahui identitasnya).”
Para pakar seperti Ibnu Katsir dalam tafsirnya III/563, Ibnu Hajar dalam kitabnya at-Tahdzib dan al-Mundziri dalam kitab at-Tarhib II/322 menyatakan riwayat tersebut gharib (asing). Namun, Ibnu Abi Hatim dalam kitabnya al-'Ilal berkata, “Saya tanyakan hadits tersebut kepada Muqatil bin Sulaiman? Sungguh aku telah melihat hadits tersebut pada awal kitab yang dipalsukan oleh Muqatil bin Sulaiman da hadits itu adalah palsu tak bersumber.”
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
0 Komentar Untuk "Surat al qur'an Yang Dibaca Rasulullah saw Sebelum Tidur"
Post a Comment