Hakikat taubat yang benar yakni menghinakan diri dihadapan Allah Ta’ala, dan sekaligus mengagungkan Allah Ta’ala
HAKIKAT TAUBAT
Oleh Siswo Kusyudhanto
Hakikat taubat yang benar yakni menghinakan diri dihadapan Allah Ta’ala, dan sekaligus mengagungkan Allah Ta’ala.
Ketika seseorang bertaubat dia menganggap dirinya hina dihadapan Allah Ta’ala, dia merasa hanya memiliki kefakiran, sementara yang memiliki kekayaan yang tidak terbatas hanyalah Allah Ta’ala.
Dia merasa bodoh dihadapan Allah Ta’ala, dan menganggap hanya Allah Ta’ala yang memiliki ilmu yang luas, hingga tidak terbatas.
Dia menganggap bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya yang diibadati, menganggap hanya Allah Ta’ala saja yang mmemiliki kekuasaan mendatangkan mudharat dan sekaligus mashlahat baginya, juga menganggap Allah Ta’ala satu-satunya majikan baginya.
Jika seseorang berhasil menghinakan dirinya dihadapan Allah Ta’ala, dan berhasil mengagungkan Allah Ta’ala, disanalah dia menemukan nikmatnya iman, pada saat itulah imam terasa manis baginya, dengan demikian dia mudah dan ringan mengerjakan segala amal ibadah karena merasakan nikmat mengerjakannya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan orang-orang yang apabila mengejakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui”. [Ali ‘Imran : 135].”[10]
Dikutip dr Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah.
Oleh Siswo Kusyudhanto
Hakikat taubat yang benar yakni menghinakan diri dihadapan Allah Ta’ala, dan sekaligus mengagungkan Allah Ta’ala.
Ketika seseorang bertaubat dia menganggap dirinya hina dihadapan Allah Ta’ala, dia merasa hanya memiliki kefakiran, sementara yang memiliki kekayaan yang tidak terbatas hanyalah Allah Ta’ala.
Dia merasa bodoh dihadapan Allah Ta’ala, dan menganggap hanya Allah Ta’ala yang memiliki ilmu yang luas, hingga tidak terbatas.
Dia menganggap bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya yang diibadati, menganggap hanya Allah Ta’ala saja yang mmemiliki kekuasaan mendatangkan mudharat dan sekaligus mashlahat baginya, juga menganggap Allah Ta’ala satu-satunya majikan baginya.
Jika seseorang berhasil menghinakan dirinya dihadapan Allah Ta’ala, dan berhasil mengagungkan Allah Ta’ala, disanalah dia menemukan nikmatnya iman, pada saat itulah imam terasa manis baginya, dengan demikian dia mudah dan ringan mengerjakan segala amal ibadah karena merasakan nikmat mengerjakannya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan orang-orang yang apabila mengejakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui”. [Ali ‘Imran : 135].”[10]
Dikutip dr Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah.
0 Komentar Untuk " Hakikat taubat yang benar yakni menghinakan diri dihadapan Allah Ta’ala, dan sekaligus mengagungkan Allah Ta’ala"
Post a Comment