Surat Al Araaf Arab Latin Dan Artinya lengkap bisa di copy al quran bisa di copy
Surah Al-A'raf "Tempat Tertinggi" adalah surah ke-7 dalam al-Qur'an. Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Pokok-pokok isinya:
Pokok-pokok isinya:
- Keimanan: Mentauhidkan Allah dalam berdoa dan beribadat; hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; Allah bersemayam di 'Arasy; bantahan terhadap kepalsuan syirik; ketauhidan adalah sesuai dengan fitrah manusia; Musa berbicara dengan Allah; tentang melihat Allah; perintah beribadat sambil merendahkan diri kepada Allah; Allah mempunyai al asmaaul husnaa.
- Hukum-hukum: Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat yang buruk; kewajiban mengikuti Allah dan rasul; perintah berhias waktu akan sembahyang; bantahan terhadap orang yang mengharamkan perhiasan yang dianugerahkan Allah; perintah memakan makanan yang halal lagi baik dan larangan memakan yang sebaliknya.
- Kisah-kisah: Kisah Nabi Adam a.s. dengan iblis; kisah Nabi Nuh a.s. dan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun.
- Dan lain-lain: Al Quran diturunkan kepada Nabi yang penghabisan dan perintah mengikutinya; Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh manusia; adab orang mukmin, adab mendengar pembacaan Al Quran dan berzikir; rasul bertanggung jawab menyampaikan seruan Allah; balasan terhadap orang-orang yang mengikuti dan mengingkari rasul; da'wah rasul-rasul yang pertama sekali ialah mentauhidkan Allah; tentang ashhaabul A'raaf yang berada antara syurga dan neraka; Allah pencipta makhluk; manusia adalah makhluk yang terbaik dijadikan Allah serta mempunyai kesediaan untuk baik dan untuk buruk; permusuhan syaitan terhadap Bani Adam; manusia khalifah Allah di muka bumi; kehancuran sesuatu kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap bangsa mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah mencoba manusia dengan kakayaan dan kemiskinan; istidraj azab Allah terhadap orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.
Surat Al A'raaf
بسم الله الرحمن الرحيم
(Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
"Alif laam miim shaad." – (QS.7:1)
|
المص
| |
Alif laam miim shaad
| ||
"Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu, (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman." – (QS.7:2)
|
كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
| |
Kitaabun unzila ilaika falaa yakun fii shadrika harajun minhu litundzira bihi wadzikra lilmu'miniin(a)
| ||
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu, dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (darinya)." – (QS.7:3)
|
اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
| |
Attabi'uu maa unzila ilaikum min rabbikum walaa tattabi'uu min duunihi auliyaa-a qaliilaa maa tadzakkaruun(a)
| ||
"Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya, di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari." – (QS.7:4)
|
وَكَمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءَهَا بَأْسُنَا بَيَاتًا أَوْ هُمْ قَائِلُونَ
| |
Wakam min qaryatin ahlaknaahaa fajaa-ahaa ba'sunaa bayaatan au hum qaa-iluun(a)
| ||
"Maka tidak adalah keluhan mereka, di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: 'sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang zalim'." – (QS.7:5)
|
فَمَا كَانَ دَعْوَاهُمْ إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا إِلا أَنْ قَالُوا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
| |
Famaa kaana da'waahum idz jaa-ahum ba'sunaa ilaa an qaaluuu innaa kunnaa zhaalimiin(a)
| ||
"Maka sesungguhnya, Kami akan menanyai umat-umat, yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka, dan sesungguhnya, Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami)," – (QS.7:6)
|
فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ
| |
Falanasalannal-ladziina ursila ilaihim walanasalannal mursaliin(a)
| ||
"Maka sesungguhnya, akan Kami khabarkan kepada mereka, (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka)." – (QS.7:7)
|
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ
| |
Falanaqush-shanna 'alaihim bi'ilmin wamaa kunnaa ghaa-ibiin(a)
| ||
"Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." – (QS.7:8)
|
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
| |
Wal waznu yauma-idzil haqqu faman tsaqulat mawaaziinuhu fa-uula-ika humul muflihuun(a)
| ||
"Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." – (QS.7:9)
|
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ
| |
Waman khaffat mawaaziinuhu fa-uula-ikal-ladziina khasiruu anfusahum bimaa kaanuu biaayaatinaa yazhlimuun(a)
| ||
"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami hadirkan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur." – (QS.7:10)
|
وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الأرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ
| |
Walaqad makkannaakum fiil ardhi waja'alnaa lakum fiihaa ma'aayisya qaliilaa maa tasykuruun(a)
| ||
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: 'Bersujudlah kamu kepada Adam'; maka merekapun bersujud, kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud." – (QS.7:11)
|
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
| |
Walaqad khalaqnaakum tsumma shau-warnaakum tsumma qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu ilaa ibliisa lam yakun minassaajidiin(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu'. Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah'." – (QS.7:12)
|
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
| |
Qaala maa mana'aka alaa tasjuda idz amartuka qaala anaa khairun minhu khalaqtanii min naarin wakhalaqtahu min thiinin
| ||
"Allah berfirman: 'Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina'." – (QS.7:13)
|
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
| |
Qaala faihbith minhaa famaa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa faakhruj innaka minash-shaaghiriin(a)
| ||
"Iblis menjawab: 'Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan'." – (QS.7:14)
|
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
| |
Qaala anzhirnii ila yaumi yub'atsuun(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh'." – (QS.7:15)
|
قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
| |
Qaala innaka minal munzhariin(a)
| ||
"Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus," – (QS.7:16)
|
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
| |
Qaala fabimaa aghwaitanii aq'udanna lahum shiraathakal mustaqiim(a)
| ||
"kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." – (QS.7:17)
|
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
| |
Tsumma li-aatiyannahum min baini aidiihim wamin khalfihim wa'an aimaanihim wa'an syamaa-ilihim walaa tajidu aktsarahum syaakiriin(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina, lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semua'." – (QS.7:18)
|
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ
| |
Qaalaakhruj minhaa madzuuman madhuuran laman tabi'aka minhum amlaanna jahannama minkum ajma'iin(a)
| ||
"Dan Allah berfirman): 'Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga, serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim'." – (QS.7:19)
|
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
| |
Wayaa aadamuuskun anta wazaujukal jannata fakulaa min haitsu syi-atumaa walaa taqrabaa hadzihisy-syajarata fatakuunaa minazh-zhaalimiin(a)
| ||
"Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya, untuk menampakkan kepada keduanya, apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya, dan syaitan berkata: 'Rabb-kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat, atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)'." – (QS.7:20)
|
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
| |
Fawaswasa lahumaasy-syaithaanu liyubdiya lahumaa maa wuuriya 'anhumaa min sawaatihimaa waqaala maa nahaakumaa rabbukumaa 'an hadzihisy-syajarati ilaa an takuunaa malakaini au takuunaa minal khaalidiin(a)
| ||
"Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya: 'Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua'." – (QS.7:21)
|
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
| |
Waqaasamahumaa innii lakumaa laminannaashihiin(a)
| ||
"Maka syaitan membujuk keduanya (untuk makan memakan buah itu) dengan tipu-daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, tampaklah baginya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb-mereka menyeru mereka: 'Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: 'Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua'." – (QS.7:22)
|
فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
| |
Fadalaahumaa bighuruurin falammaa dzaaqaasy-syajarata badat lahumaa sawaatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alaihimaa min waraqil jannati wanaadaahumaa rabbuhumaa alam anhakumaa 'an tilkumaasy-syajarati waaqul lakumaa innasy-syaithaana lakumaa 'aduu-wun mubiinun
| ||
"Keduanya berkata: 'Ya Rabb-kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi'." – (QS.7:23)
|
قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
| |
Qaaalan rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-in lam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan'." – (QS.7:24)
|
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
| |
Qaala ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduu-wun walakum fiil ardhi mustaqarrun wamataa'un ila hiinin
| ||
"Allah berfirman: 'Di bumi itu kamu hidup dan di di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (dari dalam kubur, pula) kamu akan dibangkitkan." – (QS.7:25)
|
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
| |
Qaala fiihaa tahyauna wafiihaa tamuutuuna waminhaa tukhrajuun(a)
| ||
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian, untuk menutupi auratmu, dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu, adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." – (QS.7:26)
|
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
| |
Yaa banii aadama qad anzalnaa 'alaikum libaasan yuwaarii sawaatikum wariisyan walibaasuttaqwa dzalika khairun dzalika min aayaatillahi la'allahum yadz-dzakkaruun(a)
| ||
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya, untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu, dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu, pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." – (QS.7:27)
|
يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
| |
Yaa banii aadama laa yaftinannakumusy-syaithaanu kamaa akhraja abawaikum minal jannati yanzi'u 'anhumaa libaasahumaa liyuriyahumaa sawaatihimaa innahu yaraakum huwa waqabiiluhu min haitsu laa taraunahum innaa ja'alnaasy-syayaathiina auliyaa-a lil-ladziina laa yu'minuun(a)
| ||
"Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: 'Kami mendapati nenek moyang kami, mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: 'Sesungguhnya, Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji'. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap (tentang) Allah, apa yang tidak kamu ketahui." – (QS.7:28)
|
وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
| |
Wa-idzaa fa'aluu faahisyatan qaaluuu wajadnaa 'alaihaa aabaa-anaa wallahu amaranaa bihaa qul innallaha laa ya'muru bil fahsyaa-i ataquuluuna 'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
| ||
"Katakanlah: 'Rabb-ku menyuruh menjalankan keadilan'. Dan (katakanlah): 'Luruskan muka (diri)mu di setiap sholat, dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan, (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya'." – (QS.7:29)
|
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
| |
Qul amara rabbii bil qisthi waaqiimuu wujuuhakum 'inda kulli masjidin waad'uuhu mukhlishiina lahuddiina kamaa badaakum ta'uuduun(a)
| ||
"Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira, bahwa mereka mendapat petunjuk." – (QS.7:30)
|
فَرِيقًا هَدَى وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلالَةُ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
| |
Fariiqan hada wafariiqan haqqa 'alaihimudh-dhalaalatu innahumuut-takhadzuusy-syayaathiina auliyaa-a min duunillahi wayahsabuuna annahum muhtaduun(a)
| ||
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai, orang-orang yang berlebih-lebihan." – (QS.7:31)
|
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
| |
Yaa banii aadama khudzuu ziinatakum 'inda kulli masjidin wakuluu waasyrabuu walaa tusrifuu innahu laa yuhibbul musrifiin(a)
| ||
"Katakanlah: 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah, yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya, dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rejeki yang baik'. Katakanlah: 'Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman, dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, bagi orang-orang yang mengetahui." – (QS.7:32)
|
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
| |
Qul man harrama ziinatal-lahillatii akhraja li'ibaadihi wath-thai-yibaati minarrizqi qul hiya lil-ladziina aamanuu fiil hayaatiddunyaa khaalishatan yaumal qiyaamati kadzalika nufash-shiluaayaati liqaumin ya'lamuun(a)
| ||
"Katakanlah: 'Rabb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia, tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah, dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu, dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap (tentang) Allah, apa saja yang tidak kamu ketahui'." – (QS.7:33)
|
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
| |
Qul innamaa harrama rabbiyal fawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana wal-itsma wal baghya bighairil haqqi waan tusyrikuu billahi maa lam yunazzil bihi sulthaanan waan taquuluu 'alallahi maa laa ta'lamuun(a)
| ||
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun, dan tidak dapat (pula) memajukan-nya." – (QS.7:34)
|
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
| |
Walikulli ummatin ajalun fa-idzaa jaa-a ajaluhum laa yasta'khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuun(a)
| ||
"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul dari kaummu, yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekuatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – (QS.7:35)
|
يَا بَنِي آدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
| |
Yaa banii aadama immaa ya'tiyannakum rusulun minkum yaqush-shuuna 'alaikum aayaatii famaniittaqa waashlaha falaa khaufun 'alaihim walaa hum yahzanuun(a)
| ||
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." – (QS.7:36)
|
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
| |
Waal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa waastakbaruu 'anhaa uula-ika ashhaabunnaari hum fiihaa khaaliduun(a)
| ||
"Maka siapakah yang lebih zalim, daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap (tentang) Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya. Orang-orang itu akan memperoleh bagian, yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka, utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: 'Dimana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?'. Orang-orang musyrik itu menjawab: 'Berhala-berhala itu semuanya, telah lenyap dari kami', dan mereka mengakui terhadap diri mereka, bahwa mereka adalah orang-orang kafir." – (QS.7:37)
|
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ أُولَئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَالُوا أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ
| |
Faman azhlamu mimmaniiftara 'alallahi kadziban au kadz-dzaba biaayaatihi uula-ika yanaaluhum nashiibuhum minal kitaabi hatta idzaa jaa-athum rusulunaa yatawaffaunahum qaaluuu aina maa kuntum tad'uuna min duunillahi qaaluuu dhalluu 'annaa wasyahiduu 'ala anfusihim annahum kaanuu kaafiriin(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka, bersama umat-umat jin dan manusia, yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian di antara mereka, kepada orang-orang yang masuk terdahulu: 'Ya Rabb-kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka, siksaan yang berlipat-ganda dari neraka'. Allah berfirman: 'Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat-ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui'." – (QS.7:38)
|
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ فِي النَّارِ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لأولاهُمْ رَبَّنَا هَؤُلاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَكِنْ لا تَعْلَمُونَ
| |
Qaalaadkhuluu fii umamin qad khalat min qablikum minal jinni wal-insi fiinnaari kullamaa dakhalat ummatun la'anat ukhtahaa hatta idzaaaddaarakuu fiihaa jamii'an qaalat ukhraahum aulaahum rabbanaa ha'ulaa-i adhalluunaa faaatihim 'adzaaban dhi' fan minannaari qaala likullin dhi' fun walakin laa ta'lamuun(a)
| ||
"Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka, kepada orang-orang yang masuk kemudian: 'Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan, karena perbuatan yang telah kamu lakukan'." – (QS.7:39)
|
وَقَالَتْ أُولاهُمْ لأخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ
| |
Waqaalat uulaahum akhraahum famaa kaana lakum 'alainaa min fadhlin fadzuuquul 'adzaaba bimaa kuntum taksibuun(a)
| ||
"Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan, kepada orang-orang yang berbuat kejahatan." – (QS.7:40)
|
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
| |
Innal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa waastakbaruu 'anhaa laa tufattahu lahum abwaabussamaa-i walaa yadkhuluunal jannata hatta yalijal jamalu fii sammil khiyaathi wakadzalika najziil mujrimiin(a)
| ||
"Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim." – (QS.7:41)
|
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
| |
Lahum min jahannama mihaadun wamin fauqihim ghawaasyin wakadzalika najziizh-zhaalimiin(a)
| ||
"Dan orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal-amal shaleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang, melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." – (QS.7:42)
|
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
| |
Waal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati laa nukallifu nafsan ilaa wus'ahaa uula-ika ashhaabul jannati hum fiihaa khaaliduun(a)
| ||
"Dan Kami cabut segala macam dendam, yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai, dan mereka berkata: 'Segala puji bagi Allah, yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk, kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami, membawa kebenaran'. Dan diserukan kepada mereka: 'Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan'." – (QS.7:43)
|
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
| |
Wanaza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimul anhaaru waqaaluuul hamdu lillahil-ladzii hadaanaa lihadzaa wamaa kunnaa linahtadiya laulaa an hadaanaallahu laqad jaa-at rusulu rabbinaa bil haqqi wanuuduu an tilkumul jannatu uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluun(a)
| ||
"Dan penghuni-penghuni surga berseru, kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): 'Sesungguhnya, kami dengan sebenarnya telah memperoleh, apa yang Rabb menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya, apa (azab) yang Rabb-kamu menjanjikannya (kepadamu)'. Mereka (penduduk neraka) menjawab: 'Betul'. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan, di antara kedua golongan itu: 'Kutukan Allah ditimpakan, kepada orang-orang yang zalim'." – (QS.7:44)
|
وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
| |
Wanaada ashhaabul jannati ashhaabannaari an qad wajadnaa maa wa'adanaa rabbunaa haqqan fahal wajadtum maa wa'ada rabbukum haqqan qaaluuu na'am faadz-dzana mu'adz-dzinun bainahum an la'natullahi 'alazh-zhaalimiin(a)
| ||
"(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, dan menginginkan, agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat'." – (QS.7:45)
|
الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالآخِرَةِ كَافِرُونَ
| |
Al-ladziina yashudduuna 'an sabiilillahi wayabghuunahaa 'iwajan wahum bil-aakhirati kaafiruun(a)
| ||
"Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka), ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal, masing-masing dari dua golongan itu, dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: 'Salaamun'alaikum'. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)." – (QS.7:46)
|
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ وَعَلَى الأعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلا بِسِيمَاهُمْ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ
| |
Wabainahumaa hijaabun wa'alal a'raafi rijaalun ya'rifuuna kulaa bisiimaahum wanaadau ashhaabal jannati an salaamun 'alaikum lam yadkhuluuhaa wahum yathma'uun(a)
| ||
"Dan apabila pandangan mereka dialihkan, ke arah penghuni neraka, mereka berkata: 'Ya Rabb-kami, jangan Engkau tempatkan kami, bersama-sama dengan orang-orang yang zalim itu'." – (QS.7:47)
|
وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَارُهُمْ تِلْقَاءَ أَصْحَابِ النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
| |
Wa-idzaa shurifat abshaaruhum tilqaa-a ashhaabinnaari qaaluuu rabbanaa laa taj'alnaa ma'al qaumizh-zhaalimiin(a)
| ||
"Dan orang-orang yang di atas A'raaf, memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir), yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya, dengan mengatakan: 'harta yang kamu kumpulkan, dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu'." – (QS.7:48)
|
وَنَادَى أَصْحَابُ الأعْرَافِ رِجَالا يَعْرِفُونَهُمْ بِسِيمَاهُمْ قَالُوا مَا أَغْنَى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ
| |
Wanaada ashhaabul a'raafi rijaaalan ya'rifuunahum bisiimaahum qaaluuu maa aghna 'ankum jam'ukum wamaa kuntum tastakbiruun(a)
| ||
"(Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): 'Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah'. (Kepada orang Mukmin itu dikatakan): 'Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekuatiran terhadapmu, dan tidak (pula) kamu bersedih hati." – (QS.7:49)
|
أَهَؤُلاءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لا يَنَالُهُمُ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
| |
Aha'ulaa-il-ladziina aqsamtum laa yanaaluhumullahu birahmatin adkhuluul jannata laa khaufun 'alaikum walaa antum tahzanuun(a)
| ||
"Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: 'Limpahkanlah kepada kami sedikit air, atau makanan yang telah direjekikan Allah kepadamu'. Mereka (penghuni surga) menjawab: 'Sesungguhnya, Allah telah mengharamkan keduanya, di atas orang-orang kafir," – (QS.7:50)
|
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
| |
Wanaada ashhaabunnaari ashhaabal jannati an afiidhuu 'alainaa minal maa-i au mimmaa razaqakumullahu qaaluuu innallaha harramahumaa 'alal kaafiriin(a)
| ||
"(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main atau senda-gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka'. Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami melupakan mereka, sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami." – (QS.7:51)
|
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ
| |
Al-ladziina-attakhadzuu diinahum lahwan wala'iban wagharrathumul hayaatud-dunyaa fal yauma nansaahum kamaa nasuu liqaa-a yaumihim hadzaa wamaa kaanuu biaayaatinaa yajhaduun(a)
| ||
"Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." – (QS.7:52)
|
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَى عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
| |
Walaqad ji-anaahum bikitaabin fash-shalnaahu 'ala 'ilmin hudan warahmatan liqaumin yu'minuun(a)
| ||
"Tiadalah mereka menunggu-nunggu, kecuali (terlaksananya kebenaran) Al-Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur'an itu, berkatalah orang-orang, yang melupakannya sebelum itu: 'Sesungguhnya, telah datang rasul-rasul Rabb-kami, membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia), sehingga kami dapat beramal, yang lain dari yang pernah kami amalkan'. Sesungguhnya, mereka telah merugikan diri sendiri, dan telah lenyaplah dari mereka, apa yang mereka ada-adakan." – (QS.7:53)
|
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلا تَأْوِيلَهُ يَوْمَ يَأْتِي تَأْوِيلُهُ يَقُولُ الَّذِينَ نَسُوهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ فَهَلْ لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لَنَا أَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ قَدْ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ
| |
Hal yanzhuruuna ilaa ta'wiilahu yauma ya'tii ta'wiiluhu yaquulul-ladziina nasuuhu min qablu qad jaa-at rusulu rabbinaa bil haqqi fahal lanaa min syufa'aa-a fayasyfa'uu lanaa au nuraddu fana'mala ghairal-ladzii kunnaa na'malu qad khasiruu anfusahum wadhalla 'anhum maa kaanuu yaftaruun(a)
| ||
"Sesungguhnya Rabb-kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupi malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam." – (QS.7:54)
|
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
| |
Inna rabbakumullahul-ladzii khalaqas-samaawaati wal ardha fii sittati ai-yaamin tsummaastawa 'alal 'arsyi yughsyiillailan-nahaara yathlubuhu hatsiitsan wasy-syamsa wal qamara wannujuuma musakh-kharaatin biamrihi alaa lahul khalqu wal amru tabaarakallahu rabbul 'aalamiin(a)
| ||
"Berdo'alah kepada Rabb-mu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." – (QS.7:55)
|
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
| |
Ad'uu rabbakum tadharru'an wakhufyatan innahu laa yuhibbul mu'tadiin(a)
| ||
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya, dengan rasa takut (tidak akan diterima), dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat, kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.7:56)
|
وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
| |
Walaa tufsiduu fiil ardhi ba'da ishlaahihaa waad'uuhu khaufan wathama'an inna rahmatallahi qariibun minal muhsiniin(a)
| ||
"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab angin itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." – (QS.7:57)
|
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
| |
Wahuwal-ladzii yursilurriyaaha busyran baina yadai rahmatihi hatta idzaa aqallat sahaaban tsiqaaalan suqnaahu libaladin mai-yitin faanzalnaa bihil maa-a faakhrajnaa bihi min kullits-tsamaraati kadzalika nukhrijul mauta la'allakum tadzakkaruun(a)
| ||
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur, dengan seijin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami), bagi orang-orang yang bersyukur." – (QS.7:58)
|
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لا يَخْرُجُ إِلا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
| |
Wal baladuth-thai-yibu yakhruju nabaatuhu biidzni rabbihi waal-ladzii khabutsa laa yakhruju ilaa nakidan kadzalika nusharrifuaayaati liqaumin yasykuruun(a)
| ||
"Sesungguhnya, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata: 'Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Ilah bagimu selain-Nya'. Sesungguhnya, (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa, azab hari yang besar (kiamat)." – (QS.7:59)
|
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
| |
Laqad arsalnaa nuuhan ila qaumihi faqaala yaa qaumii'buduullaha maa lakum min ilahin ghairuhu innii akhaafu 'alaikum 'adzaaba yaumin 'azhiimin
| ||
"Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: 'Sesungguhnya, kami memandang kamu, berada dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.7:60)
|
قَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
| |
Qaalal malaa min qaumihi innaa lanaraaka fii dhalalin mubiinin
| ||
"Nuh menjawab: 'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun, tetapi aku adalah utusan dari Rabb semesta alam'." – (QS.7:61)
|
قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي ضَلالَةٌ وَلَكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
| |
Qaala yaa qaumi laisa bii dhalaalatun walakinnii rasuulun min rabbil 'aalamiin(a)
| ||
"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Rabb-ku, dan aku memberi nasehat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah, apa yang tidak kamu ketahui'." – (QS.7:62)
|
أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنْصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
| |
Uballighukum risalaati rabbii waanshahu lakum waa'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
| ||
"Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran, bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabb-mu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu, agar dia memberi peringatan kepadamu, dan mudah-mudahan kamu bertaqwa, dan supaya kamu mendapat rahmat?." – (QS.7:63)
|
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
| |
Awa'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'ala rajulin minkum liyundzirakum walitattaquu wala'allakum turhamuun(a)
| ||
"Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)." – (QS.7:64)
|
فَكَذَّبُوهُ فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ
| |
Fakadz-dzabuuhu faanjainaahu waal-ladziina ma'ahu fiil fulki waaghraqnaal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa innahum kaanuu qauman 'amiin(a)
| ||
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Huud. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa kepada-Nya?'." – (QS.7:65)
|
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ
| |
Waila 'aadin akhaahum huudan qaala yaa qaumii'buduullaha maa lakum min ilahin ghairuhu afalaa tattaquun(a)
| ||
"Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya, berkata: 'Sesungguhnya, kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya kami menganggap kamu, termasuk orang-orang yang berdusta'." – (QS.7:66)
|
قَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
| |
Qaalal malal-ladziina kafaruu min qaumihi innaa lanaraaka fii safaahatin wa-innaa lanazhunnuka minal kaadzibiin(a)
| ||
"Huud berkata: 'Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Rabb semesta alam." – (QS.7:67)
|
قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي سَفَاهَةٌ وَلَكِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
| |
Qaala yaa qaumi laisa bii safaahatun walakinnii rasuulun min rabbil 'aalamiin(a)
| ||
"Aku (Huud) menyampaikan amanat-amanat Rabb-ku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu'." – (QS.7:68)
|
أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ
| |
Uballighukum risalaati rabbii waanaa lakum naashihun amiinun
| ||
"Apakah kamu (tidak percaya) dan heran?, bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabb-mu, yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu, untuk memberi peringatan kepadamu. Dan ingatlah oleh kamu sekalian, di waktu Allah menjadikan kamu, sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa), sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Rabb telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu, (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah, supaya kamu mendapat keberuntungan." – (QS.7:69)
|
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
| |
Awa'ajibtum an jaa-akum dzikrun min rabbikum 'ala rajulin minkum liyundzirakum waadzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di qaumi nuuhin wazaadakum fiil khalqi basthatan faadzkuruu aalaa-allahi la'allakum tuflihuun(a)
| ||
"Mereka berkata: 'Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja, dan meninggalkan apa yang biasa disembah, oleh bapak-bapak kami, maka datang(kan)lah azab, yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.7:70)
|
قَالُوا أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللَّهَ وَحْدَهُ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
| |
Qaaluuu aji-atanaa lina'budallaha wahdahu wanadzara maa kaana ya'budu aabaa'unaa fa'tinaa bimaa ta'idunaa in kunta minash-shaadiqiin(a)
| ||
"Ia berkata: 'Sungguh sudah pasti, kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Rabb-mu'. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku, tentang nama-nama (berhala), yang kamu dan nenekmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu. Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang, yang menunggu bersama kamu'." – (QS.7:71)
|
قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ رِجْسٌ وَغَضَبٌ أَتُجَادِلُونَنِي فِي أَسْمَاءٍ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا نَزَّلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ
| |
Qaala qad waqa'a 'alaikum min rabbikum rijsun waghadhabun atujaadiluunanii fii asmaa-in sammaitumuuhaa antum waaabaa'ukum maa nazzalallahu bihaa min sulthaanin faantazhiruu innii ma'akum minal muntazhiriin(a)
| ||
"Maka Kami selamatkan Huud, beserta orang-orang yang bersamanya, dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman." – (QS.7:72)
|
فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَمَا كَانُوا مُؤْمِنِينَ
| |
Faanjainaahu waal-ladziina ma'ahu birahmatin minnaa waqatha'naa daabiral-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa wamaa kaanuu mu'miniin(a)
| ||
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud, saudara mereka Shaleh. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu, selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu, dari Rabb-mu. Unta betina Allah ini menjadi menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang karenanya), kamu akan ditimpa siksaan yang pedih'." – (QS.7:73)
|
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
| |
Waila tsamuuda akhaahum shaalihan qaala yaa qaumii'buduullaha maa lakum min ilahin ghairuhu qad jaa-atkum bai-yinatun min rabbikum hadzihi naaqatullahi lakum aayatan fadzaruuhaa ta'kul fii ardhillahi walaa tamassuuhaa bisuu-in faya'khudzakum 'adzaabun aliimun
| ||
"Dan ingatlah olehmu, di waktu Allah menjadikan kamu, pengganti-pengganti (yang berkuasa). sesudah kaum 'Aad, dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya, yang datar, dan kamu pahat gunung-gunungnya, untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah, dan janganlah kamu merajalela di muka bumi, (untuk) membuat kerusakan." – (QS.7:74)
|
وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الأرْضِ تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ
| |
Waadzkuruu idz ja'alakum khulafaa-a min ba'di 'aadin wabau-waakum fiil ardhi tattakhidzuuna min suhuulihaa qushuuran watanhituunal jibaala buyuutan faadzkuruu aalaa-allahi walaa ta' tsau fiil ardhi mufsidiin(a)
| ||
"Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya, berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yang telah beriman di antara mereka: 'Tahukah kamu, bahwa Shaleh diutus (menjadi rasul) oleh Rabb-nya?'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya'." – (QS.7:75)
|
قَالَ الْمَلأ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ آمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ
| |
Qaalal malal-ladziina-astakbaruu min qaumihi lil-ladziina-astudh'ifuu liman aamana minhum ata'lamuuna anna shaalihan mursalun min rabbihi qaaluuu innaa bimaa ursila bihi mu'minuun(a)
| ||
"Orang-orang yang menyombongkan diri, berkata: 'Sesungguhnya, kami adalah orang yang tidak percaya, kepada apa yang kamu imani itu'." – (QS.7:76)
|
قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ
| |
Qaalal-ladziina-astakbaruu innaa biil-ladzii aamantum bihi kaafiruun(a)
| ||
"Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Rabb. Dan mereka berkata: 'Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)'." – (QS.7:77)
|
فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوا يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
| |
Fa'aqaruunnaaqata wa'atau 'an amri rabbihim waqaaluuu yaa shaalihuu-atinaa bimaa ta'idunaa in kunta minal mursaliin(a)
| ||
"Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat, yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka." – (QS.7:78)
|
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
| |
Faakhadzathumur-rajfatu faashbahuu fii daarihim jaatsimiin(a)
| ||
"Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Rabb-ku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat'." – (QS.7:79)
|
فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَكِنْ لا تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ
| |
Fatawalla 'anhum waqaala yaa qaumi laqad ablaghtukum risaalata rabbii wanashahtu lakum walakin laa tuhibbuunan-naashihiin(a)
| ||
"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah), tatkala dia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini), sebelummu'." – (QS.7:80)
|
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ
| |
Waluuthan idz qaala liqaumihi ata'tuunal faahisyata maa sabaqakum bihaa min ahadin minal 'aalamiin(a)
| ||
"Sesungguhnya kamu (kaum Luth) mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas." – (QS.7:81)
|
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
| |
Innakum lata'tuunarrijaala syahwatan min duuninnisaa-i bal antum qaumun musrifuun(a)
| ||
"Jawab kaumnya, tidak lain hanya mengatakan: 'Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota ini; sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri'." – (QS.7:82)
|
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ
| |
Wamaa kaana jawaaba qaumihi ilaa an qaaluuu akhrijuuhum min qaryatikum innahum unaasun yatathahharuun(a)
| ||
"Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)." – (QS.7:83)
|
فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ
| |
Faanjainaahu waahlahu ilaaamraatahu kaanat minal ghaabiriin(a)
| ||
"Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perlihatkanlah (perhatikanlah), bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu." – (QS.7:84)
|
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ
| |
Waamtharnaa 'alaihim matharan faanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mujrimiin(a)
| ||
"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syu'aib. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah bagimu, selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata, dari Rabb-mu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. sesudah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika betul-betul kamu, (termasuk) orang-orang yang beriman'." – (QS.7:85)
|
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
| |
Waila madyana akhaahum syu'aiban qaala yaa qaumii'buduullaha maa lakum min ilahin ghairuhu qad jaa-atkum bai-yinatun min rabbikum fa-aufuul kaila wal miizaana walaa tabkhasuunnaasa asyyaa-ahum walaa tufsiduu fiil ardhi ba'da ishlaahihaa dzalikum khairun lakum in kuntum mu'miniin(a)
| ||
"Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan, dengan menakut-nakuti, dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan, agar jalan Allah itu bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya, kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan, orang-orang yang berbuat kerusakan." – (QS.7:86)
|
وَلا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلا فَكَثَّرَكُمْ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
| |
Walaa taq'uduu bikulli shiraathin tuu'iduuna watashudduuna 'an sabiilillahi man aamana bihi watabghuunahaa 'iwajan waadzkuruu idz kuntum qaliilaa fakats-tsarakum waanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatul mufsidiin(a)
| ||
"Jika ada segolongan dari kamu (kaum Syu'aib) beriman, kepada apa yang aku (Syu'aib) diutus untuk menyampaikannya, dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya." – (QS.7:87)
|
وَإِنْ كَانَ طَائِفَةٌ مِنْكُمْ آمَنُوا بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ وَطَائِفَةٌ لَمْ يُؤْمِنُوا فَاصْبِرُوا حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ بَيْنَنَا وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
| |
Wa-in kaana thaa-ifatun minkum aamanuu biil-ladzii ursiltu bihi wathaa-ifatun lam yu'minuu faashbiruu hatta yahkumallahu bainanaa wahuwa khairul haakimiin(a)
| ||
"Pemuka-pemuka dari kaum Syu'aib, yang menyombongkan diri, berkata: 'Sesungguhnya, kami akan mengusir kamu, hai Syu'aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu, dari kota kami, kecuali kamu kembali kepada agama kami'. Berkata Syu'aib: 'Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukai-nya." – (QS.7:88)
|
قَالَ الْمَلأ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَارِهِينَ
| |
Qaalal malal-ladziina-astakbaruu min qaumihi lanukhrijannaka yaa syu'aibu waal-ladziina aamanuu ma'aka min qaryatinaa au lata'uudunna fii millatinaa qaala awalau kunnaa kaarihiin(a)
| ||
"Sungguh kami telah mengada-adakan kebohongan yang besar, terhadap (tentang) Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami darinya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Rabb-kami menghendaki(nya). Pengetahuan Rabb-kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakal. Ya Rabb-kami, berilah keputusan antara kami, dan kaum kami dengan hak (adil), dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya'." – (QS.7:89)
|
قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِي مِلَّتِكُمْ بَعْدَ إِذْ نَجَّانَا اللَّهُ مِنْهَا وَمَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَعُودَ فِيهَا إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّنَا وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ
| |
Qadiiftarainaa 'alallahi kadziban in 'udnaa fii millatikum ba'da idz najjaanaallahu minhaa wamaa yakuunu lanaa an na'uuda fiihaa ilaa an yasyaa-allahu rabbunaa wasi'a rabbunaa kulla syai-in 'ilman 'alallahi tawakkalnaa rabbanaaaftah bainanaa wabaina qauminaa bil haqqi waanta khairul faatihiin(a)
| ||
"Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir, berkata (kepada sesamanya): 'Sesungguhnya, jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika berbuat demikian, (menjadi) orang-orang yang merugi'." – (QS.7:90)
|
وَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَئِنِ اتَّبَعْتُمْ شُعَيْبًا إِنَّكُمْ إِذًا لَخَاسِرُونَ
| |
Waqaalal malal-ladziina kafaruu min qaumihi la-iniittaba'tum syu'aiban innakum idzan lakhaasiruun(a)
| ||
"Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat, yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka." – (QS.7:91)
|
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
| |
Faakhadzathumur-rajfatu faashbahuu fii daarihim jaatsimiin(a)
| ||
"(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib, seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib, mereka itulah orang-orang yang merugi." – (QS.7:92)
|
الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَانُوا هُمُ الْخَاسِرِينَ
| |
Al-ladziina kadz-dzabuu syu'aiban kaan lam yaghnau fiihaal-ladziina kadz-dzabuu syu'aiban kaanuu humul khaasiriin(a)
| ||
"Maka Syu'aib meninggalkan mereka, seraya berkata: 'Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu, amanat-amanat Rabb-ku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati, terhadap orang-orang yang kafir'." – (QS.7:93)
|
فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ فَكَيْفَ آسَى عَلَى قَوْمٍ كَافِرِينَ
| |
Fatawalla 'anhum waqaala yaa qaumi laqad ablaghtukum risalaati rabbii wanashahtu lakum fakaifa aasa 'ala qaumin kaafiriin(a)
| ||
"Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun, kepada suatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya, kesempitan dan penderitaan, supaya mereka tunduk dan merendahkan diri." – (QS.7:94)
|
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ
| |
Wamaa arsalnaa fii qaryatin min nabii-yin ilaa akhadznaa ahlahaa bil ba'saa-i wadh-dharraa-i la'allahum yadh-dharra'uun(a)
| ||
"Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan, hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: 'Sesungguhnya nenek moyang kamipun, telah merasai penderitaan dan kesenangan', maka Kami timpakan siksaan atas mereka, dengan sekonyong-konyong, sedang mereka tidak menyadari-nya." – (QS.7:95)
|
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّى عَفَوْا وَقَالُوا قَدْ مَسَّ آبَاءَنَا الضَّرَّاءُ وَالسَّرَّاءُ فَأَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
| |
Tsumma baddalnaa makaanassai-yi-atil hasanata hatta 'afau waqaaluuu qad massa aabaa-anaadh-dharraa-u wassarraa-u faakhadznaahum baghtatan wahum laa yasy'uruun(a)
| ||
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri, beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka, berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka, disebabkan perbuatan-nya." – (QS.7:96)
|
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
| |
Walau anna ahlal qura aamanuu waattaqau lafatahnaa 'alaihim barakaatin minassamaa-i wal ardhi walakin kadz-dzabuu faakhadznaahum bimaa kaanuu yaksibuun(a)
| ||
"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman, dari kedatangan siksaan Kami, kepada mereka di malam hari, di waktu mereka sedang tidur?." – (QS.7:97)
|
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ
| |
Afaamina ahlul qura an ya'tiyahum ba'sunaa bayaatan wahum naa-imuun(a)
| ||
"Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman, dari kedatangan siksaan Kami, kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik, ketika mereka sedang bermain?." – (QS.7:98)
|
أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
| |
Awaamina ahlul qura an ya'tiyahum ba'sunaa dhuhan wahum yal'abuun(a)
| ||
"Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah, kecuali orang-orang yang merugi." – (QS.7:99)
|
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
| |
Afaaminuu makrallahi falaa ya'manu makrallahi ilaal qaumul khaasiruun(a)
| ||
"Dan apakah belum jelas?, bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri. sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki, tentu Kami azab mereka, karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka, sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)." – (QS.7:100)
|
أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الأرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَسْمَعُونَ
| |
Awalam yahdi lil-ladziina yaritsuunal ardha min ba'di ahlihaa an lau nasyaa-u ashabnaahum bidzunuubihim wanathba'u 'ala quluubihim fahum laa yasma'uun(a)
| ||
"Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka, rasul-rasul mereka, dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman, kepada apa yang dahulunya, mereka telah mendustakannya. Demikianlah, Allah mengunci mati hati orang-orang kafir." – (QS.7:101)
|
تِلْكَ الْقُرَى نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَائِهَا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا مِنْ قَبْلُ كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِ الْكَافِرِينَ
| |
Tilkal qura naqush-shu 'alaika min anbaa-ihaa walaqad jaa-athum rusuluhum bil bai-yinaati famaa kaanuu liyu'minuu bimaa kadz-dzabuu min qablu kadzalika yathba'ullahu 'ala quluubil kaafiriin(a)
| ||
"Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka, memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka, orang-orang yang fasik." – (QS.7:102)
|
وَمَا وَجَدْنَا لأكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ
| |
Wamaa wajadnaa aktsarihim min 'ahdin wa-in wajadnaa aktsarahum lafaasiqiin(a)
| ||
"Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu membawa ayat-ayat Kami, kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan." – (QS.7:103)
|
ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَظَلَمُوا بِهَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ
| |
Tsumma ba'atsnaa min ba'dihim muusa biaayaatinaa ila fir'auna wamala-ihi fazhalamuu bihaa faanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mufsidiin(a)
| ||
"Dan Musa berkata: 'Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Rabb semesta alam," – (QS.7:104)
|
وَقَالَ مُوسَى يَا فِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
| |
Waqaala muusa yaa fir'aunu innii rasuulun min rabbil 'aalamiin(a)
| ||
"wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap (tentang) Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu, dengan membawa bukti yang nyata dari Rabb-mu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku'." – (QS.7:105)
|
حَقِيقٌ عَلَى أَنْ لا أَقُولَ عَلَى اللَّهِ إِلا الْحَقَّ قَدْ جِئْتُكُمْ بِبَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَرْسِلْ مَعِيَ بَنِي إِسْرَائِيلَ
| |
Haqiiqun 'ala an laa aquula 'alallahi ilaal haqqa qad ji-atukum bibai-yinatin min rabbikum faarsil ma'iya banii israa-iil(a)
| ||
"Fir'aun menjawab: 'Jika benar kamu membawa suatu bukti, maka datangkanlah bukti itu, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.7:106)
|
قَالَ إِنْ كُنْتَ جِئْتَ بِآيَةٍ فَأْتِ بِهَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ
| |
Qaala in kunta ji-ata biaayatin fa'ti bihaa in kunta minash-shaadiqiin(a)
| ||
"Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu, menjadi ular yang sebenarnya." – (QS.7:107)
|
فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ
| |
Faalqa 'ashaahu fa-idzaa hiya tsu'baanun mubiinun
| ||
"Dan ia mengeluarkan tangannya, maka seketika itu juga tangan itu, menjadi putih bercahaya, (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya." – (QS.7:108)
|
وَنَزَعَ يَدَهُ فَإِذَا هِيَ بَيْضَاءُ لِلنَّاظِرِينَ
| |
Wanaza'a yadahu fa-idzaa hiya baidhaa-u li-nnaazhiriin(a)
| ||
"Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: 'Sesungguhnya, Musa ini adalah ahli sihir yang pandai," – (QS.7:109)
|
قَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ إِنَّ هَذَا لَسَاحِرٌ عَلِيمٌ
| |
Qaalal malaa min qaumi fir'auna inna hadzaa lasaahirun 'aliimun
| ||
"yang bermaksud, hendak mengeluarkan kamu dari negerimu'. (Fir'aun berkata): 'Maka apakah yang kamu anjurkan?'." – (QS.7:110)
|
يُرِيدُ أَنْ يُخْرِجَكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ
| |
Yuriidu an yukhrijakum min ardhikum famaadzaa ta'muruun(a)
| ||
"Pemuka-pemuka itu menjawab: 'Beri tangguh-lah dia dan saudaranya, serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang, yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir)," – (QS.7:111)
|
قَالُوا أَرْجِهْ وَأَخَاهُ وَأَرْسِلْ فِي الْمَدَائِنِ حَاشِرِينَ
| |
Qaaluuu arjih waakhaahu waarsil fiil madaa-ini haasyiriin(a)
| ||
"supaya mereka membawa kepadamu, semua ahli sihir yang pandai'." – (QS.7:112)
|
يَأْتُوكَ بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ
| |
Ya'tuuka bikulli saahirin 'aliimin
| ||
"Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun, mengatakan: '(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kami-lah yang menang?'." – (QS.7:113)
|
وَجَاءَ السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالُوا إِنَّ لَنَا لأجْرًا إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ
| |
Wajaa-assaharatu fir'auna qaaluuu inna lanaa ajran in kunnaa nahnul ghaalibiin(a)
| ||
"Fir'aun menjawab, 'Ya, dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)'." – (QS.7:114)
|
قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
| |
Qaala na'am wa-innakum laminal muqarrabiin(a)
| ||
"Ahli-ahli sihir berkata: 'Hai Musa, kamu-lah yang akan melempar lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?'." – (QS.7:115)
|
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ
| |
Qaaluuu yaa muusa immaa an tulqiya waimmaa an nakuuna nahnul mulqiin(a)
| ||
"Musa menjawab: 'Lemparkanlah (lebih dahulu)!'. Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang, dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)." – (QS.7:116)
|
قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ
| |
Qaala alquu falammaa alqau saharuu a'yunannaasi waastarhabuuhum wajaa-uu bisihrin 'azhiimin
| ||
"Dan Kami wahyukan kepada Musa: 'Lemparkanlah tongkatmu!'. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan, apa yang mereka sulapkan." – (QS.7:117)
|
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ
| |
Waa-uhainaa ila muusa an alqi 'ashaaka fa-idzaa hiya talqafu maa ya'fikuun(a)
| ||
"Karena itu nyatalah yang benar, dan batallah yang selalu mereka kerjakan." – (QS.7:118)
|
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
| |
Fawaqa'al haqqu wabathala maa kaanuu ya'maluun(a)
| ||
"Maka mereka kalah di tempat itu, dan jadilah mereka orang-orang yang hina." – (QS.7:119)
|
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ
| |
Faghulibuu hunaalika waanqalabuu shaaghiriin(a)
| ||
"Dan ahli-ahli sihir itu, serta-merta meniarapkan diri dengan bersujud." – (QS.7:120)
|
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
| |
Waulqiyassaharatu saajidiin(a)
| ||
"Mereka berkata: 'Kami beriman kepada Rabb semesta alam," – (QS.7:121)
|
قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ
| |
Qaaluuu aamannaa birabbil 'aalamiin(a)
| ||
"(yaitu) Rabb Musa dan Harun'." – (QS.7:122)
|
رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
| |
Rabbi muusa wahaaruun(a)
| ||
"Fir'aun berkata: 'Apakah kamu beriman kepadanya, sebelum aku memberi ijin kepadamu, sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat, yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)." – (QS.7:123)
|
قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنْتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
| |
Qaala fir'aunu aamantum bihi qabla an aadzana lakum inna hadzaa lamakrun makartumuuhu fiil madiinati litukhrijuu minhaa ahlahaa fasaufa ta'lamuun(a)
| ||
"demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu, dengan bersilang, secara bertimbal-balik, kemudian sungguh-sungguh, aku akan menyalib kamu semuanya'." – (QS.7:124)
|
لأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ ثُمَّ لأصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ
| |
Aqath-thi'anna aidiyakum waarjulakum min khilaafin tsumma ashallibannakum ajma'iin(a)
| ||
"Ahli-ahli sihir itu menjawab: 'Sesungguhnya kepada Rabb-lah kami kembali." – (QS.7:125)
|
قَالُوا إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ
| |
Qaaluuu innaa ila rabbinaa munqalibuun(a)
| ||
"Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman, kepada ayat-ayat Rabb-kami, ketika ayat-ayat itu datang kepada kami'. (Mereka berdo'a): 'Ya Rabb-kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan wafatkanlah kami, dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)'." – (QS.7:126)
|
وَمَا تَنْقِمُ مِنَّا إِلا أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءَتْنَا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
| |
Wamaa tanqimu minnaa ilaa an aamannaa biaayaati rabbinaa lammaa jaa-atnaa rabbanaa afrigh 'alainaa shabran watawaffanaa muslimiin(a)
| ||
"Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun, (kepada Fir'aun): 'Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya, untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir), dan meninggalkan kamu, serta ilah-ilahmu'. Fir'aun menjawab: 'Akan kita bunuh anak lelaki mereka, dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka, dan sesungguhnya, kita berkuasa penuh di atas mereka'." – (QS.7:127)
|
وَقَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَيَذَرَكَ وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءَهُمْ وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ
| |
Waqaalal malaa min qaumi fir'auna atadzaru muusa waqaumahu liyufsiduu fiil ardhi wayadzaraka waaalihataka qaala sanuqattilu abnaa-ahum wanastahyii nisaa-ahum wa-innaa fauqahum qaahiruun(a)
| ||
"Musa berkata kepada kaumnya: 'Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik, adalah bagi orang-orang yang bertaqwa'." – (QS.7:128)
|
قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الأرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
| |
Qaala muusa liqaumihiista'iinuu billahi waashbiruu innal ardha lillahi yuuritsuhaa man yasyaa-u min 'ibaadihi wal 'aaqibatu lilmuttaqiin(a)
| ||
"Kaum Musa berkata: 'Kami telah ditindas (oleh Fir'aun), sebelum kamu datang kepada kami, dan sesudah kamu datang'. Musa menjawab: 'Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu, dan menjadikan kamu khafilah di bumi(-Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu'." – (QS.7:129)
|
قَالُوا أُوذِينَا مِنْ قَبْلِ أَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الأرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
| |
Qaaluuu uudziinaa min qabli an ta'tiyanaa wamin ba'di maa ji-atanaa qaala 'asa rabbukum an yuhlika 'aduu-wakum wayastakhlifakum fiil ardhi fayanzhura kaifa ta'maluun(a)
| ||
"Dan sesungguhnya, kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya, dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang, dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran." – (QS.7:130)
|
وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
| |
Walaqad akhadznaa aala fir'auna bissiniina wanaqshin minats-tsamaraati la'allahum yadz-dzakkaruun(a)
| ||
"Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: 'Ini adalah karena (usaha) kami'. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu, kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." – (QS.7:131)
|
فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
| |
Fa-idzaa jaa-athumul hasanatu qaaluuu lanaa hadzihi wa-in tushibhum sai-yi-atun yath-thai-yaruu bimuusa waman ma'ahu alaa innamaa thaa-iruhum 'indallahi walakinna aktsarahum laa ya'lamuun(a)
| ||
"Mereka berkata: 'Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami, untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu'." – (QS.7:132)
|
وَقَالُوا مَهْمَا تَأْتِنَا بِهِ مِنْ آيَةٍ لِتَسْحَرَنَا بِهَا فَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
| |
Waqaaluuu mahmaa ta'tinaa bihi min aayatin litasharanaa bihaa famaa nahnu laka bimu'miniin(a)
| ||
"Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah, sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri, dan mereka adalah kaum yang berdosa." – (QS.7:133)
|
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ
| |
Faarsalnaa 'alaihimuth-thuufaana wal jaraada wal qummala wadh-dhafaadi'a waddama aayaatin mufash-shalaatin faastakbaruu wakaanuu qauman mujrimiin(a)
| ||
"Dan ketika mereka ditimpa azab, (yang telah diterangkan itu), merekapun berkata: 'Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Rabb-mu, dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah, ada pada sisimu. Sesungguhnya, jika kamu dapat menghilangkan azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu, dan akan kami biarkan Bani Israil, pergi bersamamu'." – (QS.7:134)
|
وَلَمَّا وَقَعَ عَلَيْهِمُ الرِّجْزُ قَالُوا يَا مُوسَى ادْعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِنْدَكَ لَئِنْ كَشَفْتَ عَنَّا الرِّجْزَ لَنُؤْمِنَنَّ لَكَ وَلَنُرْسِلَنَّ مَعَكَ بَنِي إِسْرَائِيلَ
| |
Walammaa waqa'a 'alaihimurrijzu qaaluuu yaa muusaad'u lanaa rabbaka bimaa 'ahida 'indaka la-in kasyafta 'annaarrijza lanu'minanna laka walanursilanna ma'aka banii israa-iil(a)
| ||
"Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka, hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkari-nya." – (QS.7:135)
|
فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُمُ الرِّجْزَ إِلَى أَجَلٍ هُمْ بَالِغُوهُ إِذَا هُمْ يَنْكُثُونَ
| |
Falammaa kasyafnaa 'anhumurrijza ila ajalin hum baalighuuhu idzaa hum yankutsuun(a)
| ||
"Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut, disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu." – (QS.7:136)
|
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
| |
Faantaqamnaa minhum faaghraqnaahum fiil yammi biannahum kadz-dzabuu biaayaatinaa wakaanuu 'anhaa ghaafiliin(a)
| ||
"Dan Kami pusakakan, kepada kaum yang telah tertindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya, yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Rabb-mu yang baik, (sebagai janji) untuk Bani Israil, disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya, dan apa yang telah dibangun mereka." – (QS.7:137)
|
وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ
| |
Waa-uratsnaal qaumal-ladziina kaanuu yustadh'afuuna masyaariqal ardhi wamaghaariba-haallatii baaraknaa fiihaa watammat kalimatu rabbikal husna 'ala banii israa-iila bimaa shabaruu wadammarnaa maa kaana yashna'u fir'aunu waqaumuhu wamaa kaanuu ya'risyuun(a)
| ||
"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum, yang telah menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: 'Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala), sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)'. Musa menjawab: 'Sesungguhnya kamu ini, adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Ilah)'." – (QS.7:138)
|
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُمْ قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
| |
Wajaawaznaa bibanii israa-iilal bahra faatau 'ala qaumin ya'kufuuna 'ala ashnaamin lahum qaaluuu yaa muusaaj'al lanaa ilahan kamaa lahum aalihatun qaala innakum qaumun tajhaluun(a)
| ||
"Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan, (oleh) kepercayaan yang dianutnya, dan akan batal (semua), apa yang selalu mereka kerjakan." – (QS.7:139)
|
إِنَّ هَؤُلاءِ مُتَبَّرٌ مَا هُمْ فِيهِ وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
| |
Inna ha'ulaa-i mutabbarun maa hum fiihi wabaathilun maa kaanuu ya'maluun(a)
| ||
"Musa menjawab: 'Patutkah aku mencari Ilah untuk kamu, yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu, atas segala umat." – (QS.7:140)
|
قَالَ أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِيكُمْ إِلَهًا وَهُوَ فَضَّلَكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ
| |
Qaala aghairallahi abghiikum ilahan wahuwa fadh-dhalakum 'alal 'aalamiin(a)
| ||
"Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkanmu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu, dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu, (adalah) cobaan yang besar dari Rabb-mu'." – (QS.7:141)
|
وَإِذْ أَنْجَيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُقَتِّلُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ
| |
Wa-idz anjainaakum min aali fir'auna yasuumuunakum suu-al 'adzaabi yuqattiluuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzalikum balaa-un min rabbikum 'azhiimun
| ||
"Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat). sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu, dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Rabb-nya, empat puluh malam. Dan berkatalah Musa kepada saudaranya, yaitu Harun: 'Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan, orang-orang yang membuat kerusakan'." – (QS.7:142)
|
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوسَى لأخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ
| |
Wawaa'adnaa muusa tsalaatsiina lailatan waatmamnaahaa bi'asyrin fatamma miiqaatu rabbihi arba'iina lailatan waqaala muusa akhiihi haaruunaakhlufnii fii qaumii waashlih walaa tattabi' sabiilal mufsidiin(a)
| ||
"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami), pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa: 'Ya Rabb-ku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau'. Rabb berfirman: 'Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya, (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku'. Tatkala Rabb-nya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh, dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: 'Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau, dan aku orang pertama-tama beriman'." – (QS.7:143)
|
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
| |
Walammaa jaa-a muusa limiiqaatinaa wakallamahu rabbuhu qaala rabbi arinii anzhur ilaika qaala lan taraanii walakiniinzhur ilal jabali fa-iniistaqarra makaanahu fasaufa taraanii falammaa tajalla rabbuhu liljabali ja'alahu dakkan wakharra muusa sha'iqan falammaa afaaqa qaala subhaanaka tubtu ilaika waanaa au-walul mu'miniin(a)
| ||
"Allah berfirman: 'Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu), untuk membawa risalah-Ku, dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah, kepada apa yang Aku berikan kepadamu, dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur'." – (QS.7:144)
|
قَالَ يَا مُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاتِي وَبِكَلامِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ
| |
Qaala yaa muusa inniiishthafaituka 'alannaasi birisalaatii wabikalaamii fakhudz maa aataituka wakun minasy-syaakiriin(a)
| ||
"Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): 'Berpegang padanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik." – (QS.7:145)
|
وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الألْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلا لِكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ
| |
Wakatabnaa lahu fiil alwaahi min kulli syai-in mau'izhatan watafshiilaa likulli syai-in fakhudzhaa biquu-watin wa'mur qaumaka ya'khudzuu biahsanihaa sauriikum daaral faasiqiin(a)
| ||
"Aku memalingkan, orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi, tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak berfirman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tak mau menempuhnya. Yang demikian itu, adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami, dan mereka selalu lalai dari-nya." – (QS.7:146)
|
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
| |
Saashrifu 'an aayaatiyal-ladziina yatakabbaruuna fiil ardhi bighairil haqqi wa-in yarau kulla aayatin laa yu'minuu bihaa wa-in yarau sabiilarrusydi laa yattakhidzuuhu sabiilaa wa-in yarau sabiilal ghai-yi yattakhidzuuhu sabiilaa dzalika biannahum kadz-dzabuu biaayaatinaa wakaanuu 'anhaa ghaafiliin(a)
| ||
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan, selain daripada apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.7:147)
|
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
| |
Waal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa waliqaa-i-aakhirati habithat a'maaluhum hal yujzauna ilaa maa kaanuu ya'maluun(a)
| ||
"Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur, membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka, anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak mengetahui, bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka, dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka. Mereka menjadikannya (sebagai sembahan), dan mereka adalah orang-orang yang zalim." – (QS.7:148)
|
وَاتَّخَذَ قَوْمُ مُوسَى مِنْ بَعْدِهِ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلا جَسَدًا لَهُ خُوَارٌ أَلَمْ يَرَوْا أَنَّهُ لا يُكَلِّمُهُمْ وَلا يَهْدِيهِمْ سَبِيلا اتَّخَذُوهُ وَكَانُوا ظَالِمِينَ
| |
Wa-attakhadza qaumu muusa min ba'dihi min hulii-yihim 'ijlaa jasadan lahu khuwaarun alam yarau annahu laa yukallimuhum walaa yahdiihim sabiilaa-attakhadzuuhu wakaanuu zhaalimiin(a)
| ||
"Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya, dan mengetahui, bahwa mereka sesat, merekapun berkata: 'Sungguh, jika Rabb-kami tidak memberi rahmat kepada kami, dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi'." – (QS.7:149)
|
وَلَمَّا سُقِطَ فِي أَيْدِيهِمْ وَرَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوا قَالُوا لَئِنْ لَمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
| |
Walammaa suqitha fii aidiihim waraa-u annahum qad dhalluu qaaluuu la-in lam yarhamnaa rabbunaa wayaghfir lanaa lanakuunanna minal khaasiriin(a)
| ||
"Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati, berkatalah dia: 'Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan, sesudah kepergianku!. Apakah kamu hendak mendahului janji Rabb-mu'. Dan Musa melemparkan luh-luh (Taurat) itu, dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun), sambil menariknya ke arahnya. Harun berkata: 'Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah, dan hampir-hampir mereka mau membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh (itu), gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku, ke dalam golongan orang-orang yang zalim'." – (QS.7:150)
|
وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُونِي مِنْ بَعْدِي أَعَجِلْتُمْ أَمْرَ رَبِّكُمْ وَأَلْقَى الألْوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأْسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُ إِلَيْهِ قَالَ ابْنَ أُمَّ إِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُونِي وَكَادُوا يَقْتُلُونَنِي فَلا تُشْمِتْ بِيَ الأعْدَاءَ وَلا تَجْعَلْنِي مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
| |
Walammaa raja'a muusa ila qaumihi ghadhbaana asifan qaala bi-asamaa khalaftumuunii min ba'dii a'ajiltum amra rabbikum waalqal alwaaha waakhadza bira'si akhiihi yajurruhu ilaihi qaalaabna umma innal qaumaastadh'afuunii wakaaduu yaqtuluunanii falaa tusymit biyal a'daa-a walaa taj'alnii ma'al qaumizh-zhaalimiin(a)
| ||
"Musa berdo'a: 'Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan saudaraku, dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang, di antara para penyayang'." – (QS.7:151)
|
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلأخِي وَأَدْخِلْنَا فِي رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
| |
Qaala rabbiighfir lii wal-akhii waadkhilnaa fii rahmatika waanta arhamurraahimiin(a)
| ||
"Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu, (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb-mereka, dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan, kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan." – (QS.7:152)
|
إِنَّ الَّذِينَ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَذِلَّةٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ
| |
Innal-ladziina-attakhadzuul 'ijla sayanaaluhum ghadhabun min rabbihim wadzillatun fiil hayaatid-dunyaa wakadzalika najziil muftariin(a)
| ||
"Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Rabb-kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu, adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.7:153)
|
وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
| |
Waal-ladziina 'amiluussai-yi-aati tsumma taabuu min ba'dihaa waaamanuu inna rabbaka min ba'dihaa laghafuurun rahiimun
| ||
"Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat, untuk orang-orang yang takut kepada Rabb-nya." – (QS.7:154)
|
وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الألْوَاحَ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
| |
Walammaa sakata 'an muusal ghadhabu akhadzal alwaaha wafii nuskhatihaa hudan warahmatul(n)-lil-ladziina hum lirabbihim yarhabuun(a)
| ||
"Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya, untuk (memohon taubat kepada Kami), pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: 'Ya Rabb-ku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku, sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami, karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami. Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu, siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau beri petunjuk, kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami, dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya." – (QS.7:155)
|
وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلا لِمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ إِلا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
| |
Waakhtaara muusa qaumahu sab'iina rajulaa limiiqaatinaa falammaa akhadzathumur-rajfatu qaala rabbi lau syi-ata ahlaktahum min qablu waii-yaaya atuhlikunaa bimaa fa'alassufahaa-u minnaa in hiya ilaa fitnatuka tudhillu bihaa man tasyaa-u watahdii man tasyaa-u anta walii-yunaa faaghfir lanaa waarhamnaa waanta khairul ghaafiriin(a)
| ||
"Dan tetapkanlah untuk kami, kebaikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: 'Siksa-Ku akan Ku-timpakan, kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku, untuk orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami'." – (QS.7:156)
|
وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ
| |
Waaktub lanaa fii hadzihiddunyaa hasanatan wafii-aakhirati innaa hudnaa ilaika qaala 'adzaabii ushiibu bihi man asyaa-u warahmatii wasi'at kulla syai-in fasaaktubuhaa lil-ladziina yattaquuna wayu'tuunazzakaata waal-ladziina hum biaayaatinaa yu'minuun(a)
| ||
"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." – (QS.7:157)
|
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأغْلالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
| |
Al-ladziina yattabi'uunarrasuulannabii-yal ammii-yal-ladzii yajiduunahu maktuuban 'indahum fiittauraati wal-injiili ya'muruhum bil ma'ruufi wayanhaahum 'anil munkari wayuhillu lahumuth-thai-yibaati wayuharrimu 'alaihimul khabaa-itsa wayadha'u 'anhum ishrahum wal aghlaalallatii kaanat 'alaihim faal-ladziina aamanuu bihi wa'azzaruuhu wanasharuuhu waattaba'uunnuural-ladzii unzila ma'ahu uula-ika humul muflihuun(a)
| ||
"Katakanlah: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah, dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya), dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk." – (QS.7:158)
|
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
| |
Qul yaa ai-yuhaannaasu innii rasuulullahi ilaikum jamii'anal-ladzii lahu mulkus-samaawaati wal ardhi laa ilaha ilaa huwa yuhyii wayumiitu faaaminuu billahi warasuulihinnabii-yil ammii-yil-ladzii yu'minu billahi wakalimaatihi waattabi'uuhu la'allakum tahtaduun(a)
| ||
"Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat, yang memberi petunjuk (kepada manusia), dengan hak, dan dengan hak itulah, mereka menjalankan keadilan." – (QS.7:159)
|
وَمِنْ قَوْمِ مُوسَى أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
| |
Wamin qaumi muusa ummatun yahduuna bil haqqi wabihi ya'diluun(a)
| ||
"Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku, yang masing-masingnya berjumlah besar, dan Kami wahyukan kepada Musa, ketika kaumnya meminta air kepadanya: 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu!'. Maka memancarlah darinya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka, dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman); 'Makanlah yang baik-baik, dari apa yang telah Kami rejekikan kepadamu'. Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri." – (QS.7:160)
|
وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
| |
Waqath-tha'naahumuutsnatai 'asyrata asbaathan umaman wa-auhainaa ila muusa idziistasqaahu qaumuhu aniidhrib bi'ashaakal hajara faanbajasat minhuutsnataa 'asyrata 'ainan qad 'alima kullu unaasin masyrabahum wazhallalnaa 'alaihimul ghamaama waanzalnaa 'alaihimul manna wassalwa kuluu min thai-yibaati maa razaqnaakum wamaa zhalamuunaa walakin kaanuu anfusahum yazhlimuun(a)
| ||
"Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): 'Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis), dan makanlah dari (hasil bumi)nya, dimana saja kamu kehendaki'. Dan katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa kami, dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu'. Kelak akan Kami tambah (pahala), kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.7:161)
|
وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُوا حِطَّةٌ وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا نَغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
| |
Wa-idz qiila lahumuuskunuu hadzihil qaryata wakuluu minhaa haitsu syi-atum waquuluu hith-thatun waadkhuluul baaba sujjadan naghfir lakum khathii-aatikum sanaziidul muhsiniin(a)
| ||
"Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka." – (QS.7:162)
|
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ قَوْلا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَظْلِمُونَ
| |
Fabaddalal-ladziina zhalamuu minhum qaulaa ghairal-ladzii qiila lahum faarsalnaa 'alaihim rijzan minassamaa-i bimaa kaanuu yazhlimuun(a)
| ||
"Dan tanyakanlah kepada Bani Israil, tentang negeri yang terletak di dekat laut, ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka, ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka, terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka, disebabkan mereka berlaku fasik." – (QS.7:163)
|
وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لا يَسْبِتُونَ لا تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
| |
Waasalhum 'anil qaryatillatii kaanat haadhiratal bahri idz ya'duuna fiissabti idz ta'tiihim hiitaanuhum yauma sabtihim syurra'an wayauma laa yasbituuna laa ta'tiihim kadzalika nabluuhum bimaa kaanuu yafsuquun(a)
| ||
"Dan (ingatlah), ketika suatu umat di antara mereka, berkata: 'Mengapa kamu menasehati kaum, yang Allah akan membinasakan mereka, atau mengazab dengan azab yang amat keras?'. Mereka menjawab: 'Agar kami mempunyai alasan, (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb-mu, dan supaya mereka bertaqwa'." – (QS.7:164)
|
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
| |
Wa-idz qaalat ummatun minhum lima ta'izhuuna qauman allahu muhlikuhum au mu'adz-dzibuhum 'adzaaban syadiidan qaaluuu ma'dziratan ila rabbikum wala'allahum yattaquun(a)
| ||
"Maka tatkala mereka melupakan, apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat, dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim, siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik." – (QS.7:165)
|
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
| |
Falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi anjainaal-ladziina yanhauna 'anissuu-i waakhadznaal-ladziina zhalamuu bi'adzaabin ba-iisin bimaa kaanuu yafsuquun(a)
| ||
"Maka tatkala mereka bersikap sombong, terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: 'Jadilah kamu kera yang hina'." – (QS.7:166)
|
فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
| |
Falammaa 'atau 'an maa nuhuu 'anhu qulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi-iin(a)
| ||
"Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi), sampai hari kiamat, orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka, azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Rabb-mu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya, Dia adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.7:167)
|
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
| |
Wa-idz taadz-dzana rabbuka layab'atsanna 'alaihim ila yaumil qiyaamati man yasuumuhum suu-al 'adzaabi inna rabbaka lasarii'ul 'iqaabi wa-innahu laghafuurun rahiimun
| ||
"Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang shaleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)." – (QS.7:168)
|
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأرْضِ أُمَمًا مِنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
| |
Waqath-tha'naahum fiil ardhi umaman minhumush-shaalihuuna waminhum duuna dzalika wabalaunaahum bil hasanaati wassai-yi-aati la'allahum yarji'uun(a)
| ||
"Maka datanglah sesudah mereka, generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: 'Kami akan diberi ampun'. Dan kelak, jika datang kepada mereka, harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap (tentang) Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari, apa yang tersebut di dalamnya. Dan kampung akhirat itu lebih baik, bagi mereka yang bertaqwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti." – (QS.7:169)
|
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَذَا الأدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ وَالدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
| |
Fakhalafa min ba'dihim khalfun waritsuul kitaaba ya'khudzuuna 'aradha hadzaal adna wayaquuluuna sayughfaru lanaa wa-in ya'tihim 'aradhun mitsluhu ya'khudzuuhu alam yu'khadz 'alaihim miitsaaqul kitaabi an laa yaquuluu 'alallahi ilaal haqqa wadarasuu maa fiihi waddaaru-aakhiratu khairul(n)-lil-ladziina yattaquuna afalaa ta'qiluun(a)
| ||
"Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat), serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala), karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan, pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan." – (QS.7:170)
|
وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ إِنَّا لا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ
| |
Waal-ladziina yumassikuuna bil kitaabi waaqaamuush-shalaata innaa laa nudhii'u ajral mushlihiin(a)
| ||
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka, seakan-akan bukit (dalam) naungan awan, dan mereka yakin, bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): 'Peganglah dengan teguh, apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah), apa yang tersebut di dalamnya, supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa'." – (QS.7:171)
|
وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّوا أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
| |
Wa-idz nataqnaal jabala fauqahum kaannahu zhullatun wazhannuu annahu waaqi'un bihim khudzuu maa aatainaakum biquu-watin waadzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquun(a)
| ||
"Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabb-mu'. Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb-kami), kami menjadi saksi'. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)'." – (QS.7:172)
|
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
| |
Wa-idz akhadza rabbuka min banii aadama min zhuhuurihim dzurrii-yatahum waasyhadahum 'ala anfusihim alastu birabbikum qaaluuu bala syahidnaa an taquuluu yaumal qiyaamati innaa kunnaa 'an hadzaa ghaafiliin(a)
| ||
"atau agar kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Ilah, sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan, yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau membinasakan kami, karena perbuatan orang-orang yang yang sesat dahulu'." – (QS.7:173)
|
أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
| |
Au taquuluu innamaa asyraka aabaa'unaa min qablu wakunnaa dzurrii-yatan min ba'dihim afatuhlikunaa bimaa fa'alal mubthiluun(a)
| ||
"Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)." – (QS.7:174)
|
وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
| |
Wakadzalika nufash-shiluaayaati wala'allahum yarji'uun(a)
| ||
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat." – (QS.7:175)
|
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ
| |
Waatlu 'alaihim nabaal-ladzii aatainaahu aayaatinaa faansalakha minhaa faatba'ahusy-syaithaanu fakaana minal ghaawiin(a)
| ||
"Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia, dan memperturutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah, perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu, agar mereka berpikir." – (QS.7:176)
|
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
| |
Walau syi-anaa larafa'naahu bihaa walakinnahu akhlada ilal ardhi waattaba'a hawaahu famatsaluhu kamatsalil kalbi in tahmil 'alaihi yalhats au tatrukhu yalhats dzalika matsalul qaumil-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa faaqshushil qashasha la'allahum yatafakkaruun(a)
| ||
"Amat buruklah perumpamaan, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan kepada diri mereka sendirilah, mereka berbuat zalim." – (QS.7:177)
|
سَاءَ مَثَلا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ
| |
Saa-a matsalaal qaumul-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa wa-anfusahum kaanuu yazhlimuun(a)
| ||
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi." – (QS.7:178)
|
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
| |
Man yahdillahu fahuwal muhtadii waman yudhlil fa-uula-ika humul khaasiruun(a)
| ||
"Dan sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam, kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." – (QS.7:179)
|
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
| |
Walaqad dzara'naa lijahannama katsiiran minal jinni wal-insi lahum quluubun laa yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aadzaanun laa yasma'uuna bihaa uula-ika kal an'aami bal hum adhallu uula-ika humul ghaafiluun(a)
| ||
"Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." – (QS.7:180)
|
وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
| |
Walillahil asmaa-ul husna faad'uuhu bihaa wadzaruul-ladziina yulhiduuna fii asmaa-ihi sayujzauna maa kaanuu ya'maluun(a)
| ||
"Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan, ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula), mereka menjalankan keadilan." – (QS.7:181)
|
وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ
| |
Wamimman khalaqnaa ummatun yahduuna bil haqqi wabihi ya'diluun(a)
| ||
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka, dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui." – (QS.7:182)
|
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ
| |
Waal-ladziina kadz-dzabuu biaayaatinaa sanastadrijuhum min haitsu laa ya'lamuun(a)
| ||
"Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya, rencana-Ku amat tangguh." – (QS.7:183)
|
وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
| |
Waumlii lahum inna kaidii matiinun
| ||
"Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan, bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah, seorang pemberi peringatan, lagi pemberi penjelasan." – (QS.7:184)
|
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِهِمْ مِنْ جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلا نَذِيرٌ مُبِينٌ
| |
Awalam yatafakkaruu maa bishaahibihim min jinnatin in huwa ilaa nadziirun mubiinun
| ||
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, kerajaan langit dan bumi, dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka. Maka kepada berita manakah lagi, (agar) mereka akan beriman, selain (hanya) kepada Al-Qur'an itu." – (QS.7:185)
|
أَوَلَمْ يَنْظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
| |
Awalam yanzhuruu fii malakuutis-samaawaati wal ardhi wamaa khalaqallahu min syai-in waan 'asa an yakuuna qadiiqtaraba ajaluhum fabiai-yi hadiitsin ba'dahu yu'minuun(a)
| ||
"Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka, terombang-ambing dalam kesesatan." – (QS.7:186)
|
مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلا هَادِيَ لَهُ وَيَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
| |
Man yudhlilillahu falaa haadiya lahu wayadzaruhum fii thughyaanihim ya'mahuun(a)
| ||
"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: 'Bilakah terjadinya'. Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba'. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: 'Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Rabb, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." – (QS.7:187)
|
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
| |
Yasaluunaka 'anissaa'ati ai-yaana mursaahaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda rabbii laa yujalliihaa liwaqtihaa ilaa huwa tsaqulat fiis-samaawaati wal ardhi laa ta'tiikum ilaa baghtatan yasaluunaka kaannaka hafii-yun 'anhaa qul innamaa 'ilmuhaa 'indallahi walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
| ||
"Katakanlah: 'Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku, dan tidak (pula) menolak kemudharatan, kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebaikan sebanyak-banyaknya, dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira, bagi orang-orang yang beriman'." – (QS.7:188)
|
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
| |
Qul laa amliku linafsii naf'an walaa dharran ilaa maa syaa-allahu walau kuntu a'lamul ghaiba laastaktsartu minal khairi wamaa massaniyassuwu in anaa ilaa nadziirun wabasyiirun liqaumin yu'minuun(a)
| ||
"Dialah Yang menciptakan kamu, dari diri yang satu, dan darinya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Rabb-nya seraya berkata: 'Sesungguhnya, jika Engkau memberi anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur'." – (QS.7:189)
|
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
| |
Huwal-ladzii khalaqakum min nafsin waahidatin waja'ala minhaa zaujahaa liyaskuna ilaihaa falammaa taghasy-syaahaa hamalat hamlaa khafiifan famarrat bihi falammaa atsqalat da'awaallaha rabbahumaa la-in aataitanaa shaalihan lanakuunanna minasy-syaakiriin(a)
| ||
"Tatkala Allah memberi kepada keduanya, seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah, terhadap anak yang dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah, dari apa yang mereka persekutukan." – (QS.7:190)
|
فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحًا جَعَلا لَهُ شُرَكَاءَ فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
| |
Falammaa aataahumaa shaalihan ja'alaa lahu syurakaa-a fiimaa aataahumaa fata'aalallahu 'ammaa yusyrikuun(a)
| ||
"Apakah mereka mempersekutukan (Allah, dengan) berhala-berhala, yang tak dapat menciptakan sesuatupun. Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang." – (QS.7:191)
|
أَيُشْرِكُونَ مَا لا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ
| |
Ayusyrikuuna maa laa yakhluqu syai-an wahum yukhlaquun(a)
| ||
"Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan, kepada penyembah-penyembahnya, dan kepada dirinya sendiripun, berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan." – (QS.7:192)
|
وَلا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
| |
Walaa yastathii'uuna lahum nashran walaa anfusahum yanshuruun(a)
| ||
"Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala), untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka, ataupun kamu berdiam diri." – (QS.7:193)
|
وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لا يَتَّبِعُوكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ أَدَعَوْتُمُوهُمْ أَمْ أَنْتُمْ صَامِتُونَ
| |
Wa-in tad'uuhum ilal huda laa yattabi'uukum sawaa-un 'alaikum ada'autumuuhum am antum shaamituun(a)
| ||
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu, lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar." – (QS.7:194)
|
إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُوا لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
| |
Innal-ladziina tad'uuna min duunillahi 'ibaadun amtsaalukum faad'uuhum falyastajiibuu lakum in kuntum shaadiqiin(a)
| ||
"Apakah berhala-berhala mempunyai kaki, yang dengan itu dapat berjalan, atau mempunyai tangan, yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata, yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga, yang dengan itu ia dapat mendengar. Katakanlah: 'Panggillah berhala-berhalamu, yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu-daya (untuk mencelakakan)ku, tanpa memberi tangguh (kepadaku)." – (QS.7:195)
|
أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلا تُنْظِرُونِ
| |
Alahum arjulun yamsyuuna bihaa am lahum aidin yabthisyuuna bihaa am lahum a'yunun yubshiruuna bihaa am lahum aadzaanun yasma'uuna bihaa quliid'uu syurakaa-akum tsumma kiiduuni falaa tunzhiruun(i)
| ||
"Sesungguhnya pelindungku adalah Allah, yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an), dan Dia melindungi orang-orang yang shaleh." – (QS.7:196)
|
إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ
| |
Inna walii-yiyallahul-ladzii nazzalal kitaaba wahuwa yatawallash-shaalihiin(a)
| ||
"Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri'." – (QS.7:197)
|
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
| |
Waal-ladziina tad'uuna min duunihi laa yastathii'uuna nashrakum walaa anfusahum yanshuruun(a)
| ||
"Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala), untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu, padahal ia tidak melihat." – (QS.7:198)
|
وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لا يَسْمَعُوا وَتَرَاهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لا يُبْصِرُونَ
| |
Wa-in tad'uuhum ilal huda laa yasma'uu wataraahum yanzhuruuna ilaika wahum laa yubshiruun(a)
| ||
"Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." – (QS.7:199)
|
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
| |
Khudzil 'afwa wa'mur bil 'urfi waa'ridh 'anil jaahiliin(a)
| ||
"'Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.7:200)
|
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
| |
Waimmaa yanzaghannaka minasy-syaithaani nazghun faasta'idz billahi innahu samii'un 'aliimun
| ||
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahan-nya." – (QS.7:201)
|
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
| |
Innal-ladziina-attaqau idzaa massahum thaa-ifun minasy-syaithaani tadzakkaruu fa-idzaa hum mubshiruun(a)
| ||
"Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan)." – (QS.7:202)
|
وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لا يُقْصِرُونَ
| |
Waikhwaanuhum yamudduunahum fiil ghai-yi tsumma laa yuqshiruun(a)
| ||
"Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an, kepada mereka, mereka berkata: 'Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu'. Katakanlah: 'Sesungguhnya aku hanya mengikuti, apa yang diwahyukan dari Rabb-ku kepadaku. Al-Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Rabb-mu, petunjuk dan rahmat, bagi orang-orang yang beriman." – (QS.7:203)
|
وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلا اجْتَبَيْتَهَا قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَى إِلَيَّ مِنْ رَبِّي هَذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
| |
Wa-idzaa lam ta'tihim biaayatin qaaluuu laulaaajtabaitahaa qul innamaa attabi'u maa yuuha ilai-ya min rabbii hadzaa bashaa-iru min rabbikum wahudan warahmatun liqaumin yu'minuun(a)
| ||
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat." – (QS.7:204)
|
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
| |
Wa-idzaa quri-al quraanu faastami'uu lahu waanshituu la'allakum turhamuun(a)
| ||
"Dan sebutlah (nama) Rabb-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." – (QS.7:205)
|
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
| |
Waadzkur rabbaka fii nafsika tadharru'an wakhiifatan waduunal jahri minal qauli bil ghuduu-wi wal-aashaali walaa takun minal ghaafiliin(a)
| ||
"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabb-mu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka menasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud." – (QS.7:206)
|
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
| |
Innal-ladziina 'inda rabbika laa yastakbiruuna 'an 'ibaadatihi wayusabbihuunahu walahu yasjuduun(a)
|
Surah Al-A'raf "Tempat
Tertinggi" adalah surah ke-7 dalam al-Qur'an. Surat Al A'raaf yang
berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum
turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal
(tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al
A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan
orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi
di batas surga dan neraka.
Pokok-pokok isinya:
Pokok-pokok isinya:
- Keimanan: Mentauhidkan Allah dalam berdoa dan beribadat; hanya Allah sendiri yang mengatur dan menjaga alam; menciptakan undang-undang dan hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat; Allah bersemayam di 'Arasy; bantahan terhadap kepalsuan syirik; ketauhidan adalah sesuai dengan fitrah manusia; Musa berbicara dengan Allah; tentang melihat Allah; perintah beribadat sambil merendahkan diri kepada Allah; Allah mempunyai al asmaaul husnaa.
- Hukum-hukum: Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat yang buruk; kewajiban mengikuti Allah dan rasul; perintah berhias waktu akan sembahyang; bantahan terhadap orang yang mengharamkan perhiasan yang dianugerahkan Allah; perintah memakan makanan yang halal lagi baik dan larangan memakan yang sebaliknya.
- Kisah-kisah: Kisah Nabi Adam a.s. dengan iblis; kisah Nabi Nuh a.s. dan kaumnya; kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun.
- Dan lain-lain: Al Quran diturunkan kepada Nabi yang penghabisan dan perintah mengikutinya; Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh manusia; adab orang mukmin, adab mendengar pembacaan Al Quran dan berzikir; rasul bertanggung jawab menyampaikan seruan Allah; balasan terhadap orang-orang yang mengikuti dan mengingkari rasul; da'wah rasul-rasul yang pertama sekali ialah mentauhidkan Allah; tentang ashhaabul A'raaf yang berada antara syurga dan neraka; Allah pencipta makhluk; manusia adalah makhluk yang terbaik dijadikan Allah serta mempunyai kesediaan untuk baik dan untuk buruk; permusuhan syaitan terhadap Bani Adam; manusia khalifah Allah di muka bumi; kehancuran sesuatu kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap bangsa mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah mencoba manusia dengan kakayaan dan kemiskinan; istidraj azab Allah terhadap orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.
Surat Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang kewajiban manusia mengikuti rasul serta akibat-akibat mengingkarinya. Selanjutnya diterangkan tentang perselisihan antara Nabi Adam dan iblis di surga yang juga merupakan permulaan perselisihan antara golongan yang taat kepada perintah Allah dan golongan yang mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi dahulu dengan umat-umatnya. Kemudian surat ini ditutup dengan adab-adab orang mukmin, adab-adab mendengarkan ayat-ayat Allah dan bagaimana cara berdoa dan berzikir kepada-Nya.
0 Komentar Untuk "Surat Al Araaf Arab Latin Dan Artinya lengkap bisa di copy al quran bisa di copy"
Post a Comment